Slot Online – 10 Dalil Tentang Haramnya Judi.
Dalil 1: judi digandengkan menggunakan khamr, berkurban buat berhala dan mengundi nasib
Allah ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“hai orang-orang yg beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban buat) berhala, mengundi nasib menggunakan panah, ialah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu supaya kamu mendapat keberuntungan” (qs. Al maidah: 90). judi slot pulsa
Dalam ayat yang mulia ini, allah ta’ala menggandengkan judi atau qimar dengan khamr, al anshab dan al azlam. Ini merupakan masalah-kasus yang bukan diragukan lagi keharamannya. Oleh karena itu ini sebagai dalil haramnya judi.
Al khamru (khamr) sudah kita ketahui beserta, dia ialah minuman yg Bila diminum sang seorang maka akan membuatnya mabuk, kemudian hilang akalnya, semuanya ataupun sebagiannya. Sehingga beliau berkata dan beraktifitas tanpa berpikir dan tanpa logika. Terkadang membuatnya jatuh kepada zina, terkadang pada penghilangan nyawa, kadang pada pembakaran, terkadang menceraikan istrinya, serta semisal itu. Sang sebab itu syariat pun mengharamkannya.
Adapun al anshab (berkurban buat berhala), itu haram melakukannya. Sebab beliau ialah sarana buat beribadah pada berhala.
Sesuatu yang digandengkan dengan al anshab, khamr, serta al azlam, tak ragu lagi ia haram hukumnya dan besar dosanya.
Dalil 2: judi diklaim menggunakan rijs (najis)
Ar rijs adalah najis. Adapun ar rujz merupakan dosa, serta seluruh yang mengandung bahaya. Allah jarang menyebut berhala menggunakan rijs, seperti pada firman-nya:
فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ
“maka jauhilah olehmu berhala-berhala yg najis itu” (qs. Al hajj: 30).
Serta terkadang allah menyebutnya dengan rujz.
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
“dan perbuatan dosa tinggalkanlah” (qs. Al mudatsir: 5).
Ar rujz, menggunakan alfabet ra’ pada-dhammah, atau mampu jua ar rijz Bila mengikuti riwayat qiraah yang alfabet ra’ nya pada kasrah.
Dalil tiga: judi artinya amalan setan
Allah ta’ala mengungkapkan bahwa judi artinya amalan setan dalam firmannya (yg ialah) : “…(judi) artinya termasuk perbuatan syaitan“. Dan seluruh amalan yg artinya amalan setan, hukumnya haram. Sebab setan itu sangat bersemangat buat menyesatkan manusia dan menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan.
Maka Jika ada telah mengetahui bahwa judi merupakan amalan setan, maka ketahuilah bahwa setan itu tidaklah mendatangimu kecuali buat mengelabuimu dan menipumu, serta membuat permusuhan antara engkau serta saudaramu.
Maka setan adalah musuh insan.
Allah ta’ala sudah memperingatkan insan berasal musuh ini menggunakan peringatan yg keras. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“sesungguhnya syaitan itu ialah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), sebab sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yg menyala-nyala” (qs. Fathir: 6).
Serta allah juga mengabarkan kepada kita bahwa setan sudah memperdaya nabi adam dan hawa sehingga mereka dimuntahkan berasal surga . Serta setan bersumpah kepada adam serta hawa bahwa dia merupakan pemberi nasehat, padahal beliau pendusta. Allah ta’ala berfirman:
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
“(setan) bersumpah kepada keduanya: ‘saya merupakan pemberi nasehat pada kalian berdua‘” (qs. Al a’raf: 21).
Allah memberi kita peringatan terhadap musuh besar kita ini pada firman-nya:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ
“hai anak adam, janganlah sekali-kali kau bisa ditipu sang syaitan sebagaimana dia sudah mengeluarkan ke 2 bunda bapamu dari surga ” (qs. Al a’raf: 27).
Maka setan ini artinya musuh manusia, dan dia sangat bersemangat untuk menyesatkan insan. Khamr, judi, al anshab, dan al azlam merupakan amalan setan, maksudnya amalan inilah yang dibawa sang setan. Dan amalan-amalan inilah yang dibisikan sang setan pada para hamba, serta setan menghias-hiasanya sehingga manusia terbujuk melakukannya serta terjerumus ke dalamnya.
Jika anda sudah mengetahui suatu kasus itu ialah amalan setan, maka harus bagi anda buat menjauhinya serta meninggalkannya hingga anda selamat. Karena setan itu bukan menginginkan berasal anda kecuali kebinasaan serta kesesatan bagi anda. Serta setan itu senantiasa bercokol pada hati manusia, membisikkan dada manusia.
Allah telah menurunkan sebuah surat, yang dia artinya surat yg urutannya terakhir. Allah ta’ala berfirman:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“katakanlah: “saya berlindung kepada yang kuasa (yg memelihara serta menguasai) insan. Raja insan. Sembahan insan. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yg membisikkan (kejahatan) ke dalam dada insan, dari (golongan) jin serta insan” (qs. An naas: 1-6).
Bisikan kejahatan ke dalam dada di sini maksudnya adalah setan. Allah ta’ala memerintahkan kita buat meminta perlindungan kepada dewa (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia berasal kejahatan setan ini. Yang masuk ke dalam dada serta membisikan keburukan ke dalamnya. Ia juga mengajak pada keburukan, menghias-hiasi keburukan seolah-olah nampak baik, menumbuhkan pandangan baru-inspirasi pada pikiran insan serta menggiring mereka buat mewujudkannya.
Namun allah ta’ala telah menyiapkan perisai serta tameng dari keburukan setan bagi hizbullah dan para wali allah. Serta allah jua telah memilih hamba-hamba-nya yg beliau selamatkan dan amankan asal keburukan setan. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ
“sesungguhnya hamba-hamba-ku tidak terdapat kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat” (qs. ِal hijr: 42).
Maka hamba-hamba allah yang terpilihlah yg selamat asal keburukan setan dan setan bukan mampu menggodanya. Setan sendiri sudah mengecualikan mereka, setan berkata:
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
“kecuali para hamba-mu yang nrimo” (qs. Al hijr: 40).
Bila anda sudah tahu permusuhan kita terhadap setan ini, kita akan mengetahui betapa setan sangat berambisi buat memakai aneka macam macam tipu daya serta wahana buat menyesatkan manusia. Bahkan allah mengungkapkan hal ini:
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ
“dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, serta akan membangkitkan angan-angan kosong di mereka serta menyuruh mereka (memotong indera pendengaran-pendengaran hewan ternak), lalu mereka sahih-sahih memotongnya, serta akan saya suruh mereka (membarui ciptaan allah), lalu sahih-sahih mereka meubahnya” (qs. An nisa: 119).
Dan firman allah ta’ala:
لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلًا
“niscaya sahih-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian mungil” (qs. Al isra: 62).
Maksudnya anak cucu adam, kecuali sedikit saja. Maka allah pun memberikan kita saat tenggang. Dia berfirman:
إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ
“sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh” (qs. Al a’raf: 15)
Maksudnya diberi waktu tunda.
Allah pula berfirman:
اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَوْفُورًا وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ
“pergilah, barangsiapa di antara mereka yg mengikuti engkau, maka sesungguhnya neraka jahannam merupakan balasanmu seluruh, menjadi suatu pembalasan yg cukup. Serta hasunglah siapa yg kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yg berjalan kaki” (qs. Al isra: 63-64).
Ialah: “tipulah manusia menggunakan segala tipu daya, jerumuskan mereka dengan segala cara, goda mereka menggunakan segala wahana yg mungkin”. Maka setan itu sangat bersemangat buat menyesatkan manusia serta beliau akan mengerahkan segala daya upaya buat menyesatkan setiap insan. Serta makhluk ini memiliki kemampuan, memiliki kekuasaan buat mempengaruhi insan.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam sudah mengabarkan bahwa setan mengalir beserta sirkulasi darah insan. Merupakan, dia berjalan dalam diri manusia hingga ke setiap anggota badannya hingga mengalir dalam jasadnya, sebagaimana mengalirnya darah pada tubuh manusia.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda bahwa setan mengalir pada tubuh manusia seperti yang mengalirnya darah, dan ia menyampaikan was-was pada hatinya sedangkan manusia tadi tak melihatnya. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kau dan suatu tempat yang engkau tidak bisa melihat mereka” (qs. Al a’raf: 27).
Yg dimaksud, makhluk yg homogen jin serta semisalnya yg kamu bukan mampu melihat mereka. Tetapi allah telah membuahkan masalah-masalah yang menjadi proteksi bagi kita. Contohnya ketaatan, ia adalah proteksi dari setan. Dzikrullah juga proteksi dari setan, menyempurnakan ibadah, membaca serta mentadabburi al qur’an, dzikir rutin, membaca tasbih dan semisalnya seluruh ini jua proteksi asal setan.
Inilah beberapa pelindungan yang menghalangi kita asal setan, ketika anda melakukannya dengan tulus dan ikhlas, itu bisa melindungi anda dan berguna bagi anda menggunakan biar allah.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya) : “sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban buat) berhala, mengundi nasib menggunakan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan“.
Dalil 4: allah memerintahkan buat menjauhi judi
Allah ta’ala memerintahkan buat menjauhi empat hal ini ialah khamr, judi, al anshab serta al azlam. Serta al ijtinab itu lebih mendalam dari pada at tark. Karena al ijtinab itu artinya: jauhkan diri darinya, ini lebih mendalam berasal di menyampaikan: tinggalkan dia. At tark tak melazimkan penjauhan diri, sedangkan al ijtinab itu maknanya lebih pada, sebab merupakan: tinggalkan serta jauhilah, pergilah ke arah yg jauh darinya. Serta judi termasuk pada empat hal ini.
Maka menjauh dari judi itu lebih selamat, sedangkan mendekat pada perjudian itu umumnya menjadi karena atau wahana terjerumusnya seorang ke dalamnya.
Oleh sebab itu allah memerintahkan kita buat tajannub, adalah menjauhinya. Maka janganlah kita mendekati tukang judi dan jangan berteman dengannya, jangan membersamainya, jangan bermuamalah dengannya, jangan mencintainya, jangan duduk bersama dengannya, dan jangan kasihan padanya.
Bahkan seharusnya anda menjauh sejauh-jauhnya sehingga kehormatanmu, agamamu, akidahmu selamat. Sebab syarat agamamu berada pada kekhawatiran Jika anda mendekat dengan hal-hal tadi, atau Bila anda duduk beserta menggunakan tukang judi atau tukang minum khamr, serta semacamnya.
Dan yg semisal mereka, dikhawatirkan akan mengotori kehormatanmu dan agamamu. Atau mampu jadi anda terjerumus ke dalamnya walaupun sedikit, atau engkau menyukai sesuatu berasal hal-hal tadi, atau semisalnya. Inilah sebabnya mengapa allah ta’ala memerintahkan kita buat menjauhinya dalam firman-nya (yang adalah) : ‘‘maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu..“.
Dalil 5: didapatkannya keberuntungan dengan menjauhi judi
Dalam firman allah ta’ala disebutkan: “semoga kamu beruntung“. Al falah adalah kemenangan, keberhasilan, kebahagiaan di dunia dan akhirat, menerima apa yg diinginkan, meraih apa yg diminta. Inilah al falah. Maka muflih merupakan orang yg mendapatkan apa yg beliau minta.
Tetapi kapan anda menerima al falah?
Jawabnya ialah waktu anda menjauhi empat kasus ini yang antara lain: judi.
Bila anda menjauhinya, menghindarinya, serta membenci pelakunya, maka anda termasuk muflihin, adalah semoga anda termasuk orang yang mendapatkan al falah. Karena inilah yang dikaitkan oleh allah ta’ala dengan sifat al falah, adalah menjauhi empat perkara tadi, termasuk judi.
Maka al falah mampu didapatkan menggunakan menjauhi judi, serta kebinasaan mampu menghampiri menggunakan mendekati judi, serta kehancuran akan terjadi Jika melakukannya, kesesatan akan tiba Jika terus-menerus melakukannya. Maka tak ragu lagi akan haramnya judi.
Dalil 6: judi mengakibatkan permusuhan di antara insan
Berdasarkan firman allah ta’ala:
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ
“sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menyebabkan permusuhan serta kebencian pada antara engkau (Lantaran meminum khamar serta berjudi itu)” (qs. Al maidah: 91)
Maksudnya, setan bersemangat buat menyebabkan permusuhan pada antara manusia. Serta al ‘adawah ialah: muqatha’ah (pemutusan), yakni antara sesama saudara seiman saling memutus korelasi.
Atau antara dua sahabat saling memutus hubungan, atau saling membenci, atau saling memboikot.
Maka persaudaraan pun putus, mereka saling memutus korelasi satu sama lain, saling menjauhi, saling mencela, serta mudah buat meng-ghibah-i dan mencederai kehormatan saudaranya, menuduhnya dengan hal yg buruk . Seluruh ini terjadi sebab karena khamr serta judi.
Allah ta’ala berfirman (yg merupakan) : “sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menyebabkan permusuhan dan kebencian pada antara kamu (Lantaran meminum khamar serta berjudi itu)“.
Dalil 7: judi menyebabkan kebencian di antara insan
Al bughdhu artinya kebencian serta kemurkaan seseorang pada orang lain dan ketidak-sukaan terhadap apa yg diperbuatnya. Bila muncul al bughdhu maka ujungnya merupakan keterputusan hubungan dan pemboikotan serta saling menjauh yang mengakibatkan perpecahan antara kaum muslimin.
Di sini kami akan berikan beberapa model kebencian yg terjadi akibat perjudian.
Diantaranya, permainan yg dimainkan orang-orang lalu mereka menghasilkan taruhan berasal permainan tadi. Yang menang akan mendapatkan uang yg dipertaruhkan.
Jika taruhan yang dipasang itu jumlahnya akbar, jarang membentuk pemain yang kalah sebagai bukan mempunyai harta lagi, beliau kekurangan pada memenuhi kebutuhannya, bahkan sampai harus berhutang, serta menghalanginya buat menerima harta dari banyak sekali sisi (sebagai akibatnya yg kalah ini akan benci kepada yg menang, red.).
Terkadang jua, pemain judi itu jengkel terhadap permainannya, ia memainkan permainan setan ini sampai kelelahan serta memaksakan diri, sehingga akhirnya dia mengambil harta tanpa hak.
Ini sudah sempurna akan menyebabkan kebencian dari pihak yg dipaksa buat diambil hartanya dan kemudian si penjudi pun akan membencinya.
Jika demikian kemudian akan timbul permusuhan antara keduanya, bahkan terkadang hingga terjadi penghilangan nyawa. Permusuhan serta penghilangan nyawa ini terjadi menjadi pengaruh berasal adanya pemutusan korelasi serta pemboikotan dan saling membenci yang kemudian mengakibatkan perpecahan pada tengah kaum muslimin.
Kemudian tercerai-berailah urusan mereka.
Ini akan menyebabkan semakin kuatnya musuh islam serta dikuasainya harta kaum muslimin sang musuh islam, serta dikuasainya negeri-negeri islam. Ini seluruh diawali oleh khamr dan judi.
Allah ta’ala sudah memerintahkan kaum muslimin buat saling bersaudara serta saling mencintai, serta menghilangkan percekcokan serta kebencian yang terdapat di antara mereka.
Allah jua memerintahkan kaum muslimin buat saling mengikat persaudaraan sebab allah sudah menamai mereka semua sebagai muslimin serta memberi mereka nikmat berupa persaudaraan karena agama. Allah ta’ala berfirman:
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا
“serta ingatlah akan legit allah kepadamu waktu kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka allah mempersatukan hatimu, kemudian menjadilah engkau sebab gurih allah, orang-orang yang bersaudara; dan kau telah berada di tepi jurang neraka, lalu allah menyelamatkan engkau berasal padanya” (qs. Al imran: 103).
Allah ta’ala memberikan nikmat kepada mereka dengan mempersatukan mereka sesudah sebelumnya mereka berpecah-belah. Serta jua lezat berupa persaudaraan sehabis sebelumnya mereka saling memutus korelasi. Serta berupa saling menyayangi pada antara mereka selesainya sebelumnya mereka saling bermusuhan. Dan pula berupa saling terikatnya hati mereka, yg ini tidak ada yg bisa kecuali allah yang maha mengetahui masalah mistik. Allah ta’ala berfirman:
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ
“serta yg mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kau membelanjakan seluruh (kekayaan) yg berada pada bumi, niscaya engkau tak dapat mempersatukan hati mereka, tapi allah telah mempersatukan hati mereka” (qs. Al anfal: 63).
Ayat ini membagikan pada kita bahwa wajib bagi kita buat saling manunggal, serta dibencinya saling bermusuhan dan saling memutus korelasi. Wajib bagi kaum muslimin buat manunggal serta saling membantu. Serta allah ta’ala juga sudah memerintahkan hal ini dalam firman-nya:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“serta tolong menolong-menolonglah engkau pada (mengerjakan) kebajikan serta takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (qs. Al maidah: dua).
Serta allah ta’ala pula memerintahkan waktu terjadi peperangan antara dua pasukan kaum muslimin, hendaknya kita mengusahakan perdamaian antara mereka sampai mereka bersatu. Allah ta’ala berfirman:
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ
“dan jika ada 2 golongan dari mereka yg beriman itu berperang hendaklah kau damaikan antara keduanya! Akan tetapi jikalau yang satu melanggar kesepakatan terhadap yg lain, hendaklah yang melanggar kesepakatan itu engkau perangi hingga surut pulang pada perintah allah. Jika dia sudah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, serta hendaklah kau berlaku adil; sesungguhnya allah mencintai orang-orang yg berlaku adil” (qs. Al hujurat: 9).
Allah ta’ala memerintahkan kita buat mendamaikan kaum muslimin, dan allah sudah menamai mereka sebagai saudara bagi kita, walaupun mereka saling memerangi. Dan allah jua memerintahkan kaum muslimin agar saling berjabat tangan karena mereka semua bersaudara.
Tetapi kasus ini, adalah perjudian, menghilangkan rasa persaudaraan itu. Dia dapat menimbulkan permusuhan, kebencian, saling memboikot, serta saling menjauh, padahal hal-hal ini dilarang sang allah dan rasul-nya shallallahu’alaihi wasallam.
Jika kita telah mengetahui hal ini, serta kita pula telah mengetahui bahayanya, harus bagi kita buat menjauhinya.
Dalil 8: judi itu memalingkan orang berasal dzikrullah
Berpalingnya orang asal dzikrullah, ini adalah dalil lain yang menunjukkan keharaman khamr serta judi. Ialah dalam firman allah ta’ala :
وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
“..Dan menghalangi kamu berasal mengingat allah..” (qs. Al maidah: 91).
Maka permainan setan ini mengandung mafsadah yg akbar, yaitu beliau memalingkan orang asal dzikrullah. Serta ini telah terbukti di lapangan, orang yg memainkan permainan judi, bahkan walaupun bukan menggunakan taruhan, dia akan tersibukan dengannya dan menghabiskan waktu yg banyak serta sangat menikmati permainan tadi.
Mereka menjamin hal itu buat menyegarkan jiwa serta menyenangkan jiwa mereka.
Mereka pun membuang-buang saat padahal ketika dalam permainan ini. Maka dengan ini mereka berpaling dari dzikrullah serta menyibukkan diri menggunakan kelalaian serta permainan, hingga mereka lupa kepada allah.
نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ
“mereka melupakan allah, maka allah pun melupakan mereka” (qs. At taubah: 67).
Kami katakan kepada mereka, yang lebih utama bagi kalian, daripada saat kalian digunakan secara sia-sia, lebih baik dipergunakan buat menyibukkan diri menggunakan dzikrullah.
Kalian berdzikir kepada allah, kalian bertadabbur, serta banyak masalah yg bisa kalian lakukan. Kalian bisa gunakan waktu kalian buat hal-hal yg berguna.
Adapun permainan-permainan ini, tidak ada kegunaannya di global serta pada akhirat. Beliau hanya memalingkan kalian dari dzikrullah, berasal berdoa pada allah, berasal ibadah pada-nya, dan membentuk kalian lalai dan keras hati.
Dalil 9: judi melalaikan orang berasal shalat
Judi melalaikan orang asal shalat, ini suatu hal yang telah terbukti. Orang yang menghabiskan ketika mereka menggunakan permainan judi secara umum adalah orang-orang yg melalaikan shalat. Serta mereka jua lalai asal ibadah-ibadah yg lain.
Jika mereka menjalankan ibadah pun umumnya disertai lupa serta was-was. Dan mereka jua tak jarang begadang sepanjang malam sebagai akibatnya tertidur saat ketika shalat subuh, serta pula mengerjakan shalat-shalat yang lain. Atau minimalnya mereka tidak melaksanakan shalat secara berjama’ah.
Apakah ini bukan cukup buat memberikan keharaman judi?
Dalil 10: adanya perintah allah buat berhenti dari judi
Allah ta’ala berfirman:
فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“lalu mengapa kalian tak berhenti?” (qs. Al maidah: 91).
Ini ialah dalil yang kentara yg membagikan keharaman judi. Allah ta’ala memerintahkan kita buat berhenti asal perjudian. Al intiha (berhenti) maknanya mencakup meninggalkan sekaligus bertaubat darinya. Oleh karena itu, ketika ayat ini turun, para kawan pun mengatakan:
انتهينا .. انتهينا
“sekarang juga kami berhenti.. Kami berhenti..!”
Maksudnya: kami telah berhenti dari minum khamr dan bermain judi dan perbuatan haram lainnya. Maka firman allah (yang artinya): “kemudian mengapa kalian tak berhenti?” artinya gaya bahasa tanya yg tak bermaksud bertanya tetapi menyuruh. Maka maknanya: “berhentilah!“, artinya: sampai kapan kalian tidak berhenti melakukannya? Hingga kapan kalian terus-menerus melakukannya? Tidakkah datang bagi kalian waktunya buat berhenti? Tidakkah kalian merasakan kerusakannya? Mengapa kalian tak berhenti? Maka para kawan pun menjawab: “sekarang pula kami berhenti..!”
Inilah sepuluh dalil asal ayat yg mulia, yang membagikan keharaman judi. Wallahu a’lam.
